Senin, 20 Mei 2019 selain diperingati sebagai salah satu hari besar nasional juga merupakan hari yang tidak bisa dilupakan dalam sepanjang kegiatan keprotokolan di Puslatbang PKASN LAN RI. Seperti biasa, setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari bersejarah dalam pergerakkan perjuangan Bangsa Indonesia yakni Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111. Sebagai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Puslatbang PKASN, hari Kebangkitan Nasional kami peringati dengan menyelenggarakan upacara bendera sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pagi itu tepatnya Hari Senin, 20 Mei 2019 kami bersiap melaksanakan upacara bendera dengan ditemani sinar matahari yang hangat dan cukup membuat siapa saja yang berlama-lama berada dibawahnya menjadi gerah dan berkeringat. Seperti pada upacara-upacara sebelumnya, pada moment tertentu upacara bendera di Puslatbang PKASN dilaksanakan berkolaborasi dengan para peserta yang tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Kali ini upacara dilaksanakan bersama-sama dengan para peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III di Lingkungan LAPAN dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Selain dibekali materi pelatihan dasar CPNS dari para widyaiswara dan fasilitator, dalam aktivitasnya mengikuti kegiatan sehari-hari para peserta Latsar CPNS tahun 2019 di Puslatbang PKASN mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari Satuan Brimob Polda Jawa Barat.
Sebelum upacara dimulai para peserta Latsar tampak bersiap, berbaris dengan tertib dan antusias untuk mengikuti upacara. Bagaimana tidak, selama latsar para peserta telah dibekali dengan materi keprotokolan, latihan upacara bendera dan baris-berbaris, sehingga kesempatan upacara ini dianggap moment tepat untuk mempraktekkan materi-materi yang telah disampaikan. Para peserta latsar dari LAPAN dan Pemerintah Kabupaten tasikmalaya ini mendapat penugasan upacara mulai dari memimpin jalannya upacara, mengibarkan bendera merah putih hingga pembacaan naskah-naskah upacara.
Hari itu upacara dijadwalkan mulai pukul 08:00 wib, mengingat para peserta Latsar menginap di asrama, mereka tiba lebih awal di lapangan upacara sedangkan para pegawai Puslatbang berdatangan secara berurutan. Kira-kira pukul 07:45 wib seluruh peserta upacara yang terdiri dari pegawai Puslatbang PKASN dan peserta Latsar telah lengkap berkumpul di lapangan. Sorot matahari pun semakin bersemangat memancarkan cahayanya, dan upacara dilaksanakan 5 menit lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan, yakni pada pukul 07:55 wib. Kepala Puslatbang PKASN berkenan hadir pada upacara tersebut dan bertugas selaku pembina upacara. Semula upacara berjalan normal seperti biasa, mulai dari pembukaan yang disampaikan oleh MC hingga pengibaran bendera Merah Putih. Namun saat acara memasuki pembacaan amanat yang disampaikan oleh pembina, tiba-tiba saja seorang peserta latsar putra bernama Aulia terjatuh. Tidak ada rekan Aulia yang sempat mengantisipasi atau menahannya, sehubungan Aulia berada di barisan paling depan, dan kejadian pun berlalu sangat cepat. Aulia terjatuh diduga setelah mengalami pingsan terlebih dahulu, dan akibat jatuh tersebut dagunya membentur paving block, hingga terluka serta ada giginya patah.
Meihat Aulia terjatuh, beberapa peserta menghampiri dan mengangkatnya untuk memberikan pertolongan. Bagi peserta lain yang tidak melihat kejadian tersebut, peristiwa itu terdengar seperti suara benda besar yang jatuh yang cukup keras. Beberapa menit kemuidan, Aulia pun tersadar dan meringis merasakan kesakitan. Setelah mendapat pertolongan pertama di klinik kesehatan yang ditangani oleh salah seorang dokter di lingkungan Puslatbang PKASN, Aulia dibawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lanjutan. Berdasarkan observasi dan hasil rontgent rumah sakit, Aulia mengalami luka sobek di sekitar dagu dan gigi patah yang harus ditangani lebih lanjut oleh dokter gigi. Namun daya tahan fisik prima Aulia yang luar biasa, setelah peristiwa tersebut ia kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai peserta pelatihan dasar Calon PNS di Puslatbang PKASN.
Fenomena peserta pingsan pada saat kegiatan upacara, adalah hal yang biasa. Kejadian ini pun bukanlah yang pertama kalinya di Puslatbang PKASN. Beberapa peserta upacara pernah dan nyaris pingsan, namun pada kejadian-kejadian sebelumnya beruntung rekan peserta upacara lainnya sempat dengan sigap menolong sehingga tidak terjadi cedera akibat terjatuh. Pada kejadian yang dialami oleh Aulia menjadi catatan tersendiri. Aulia yang berada di baris terdepan dan jatuh tersungkur ke depan mengakibatkan benturan yang cukup keras di bagian kepala sehingga menyebabkan luka yang cukup serius. Seandainya Aulia berada di baris kedua atau ada peserta lain di depannya, kemungkinan jatuhnya agak sedikit tertahan oleh rekannya.
Kejadian yang dialami oleh Aulia sudah seharusnya menjadi perhatian bagi semua pihak. Bagi organisasi, panitia upacara atau tim protokol, sekrtetariat penyelenggara pelatihan, Brimob dalam hal ini sebagai pendamping, juga bagi individu peserta upacara. Seyogyanya peserta dengan kondisi tertentu seperti sedang sakit, masa pemulihan, hamil, pasca operasi dan lainnya, tidak memaksakan diri untuk mengikuti upacara agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tim protokol yang handal, sigap dan pro aktif sebagai pelaksana pengaturan upacara di lapangan harus selalu memonitor situasi dan kondisi penyelenggaraan upacara secara keseluruhan termasuk kondisi para peserta upacara. Sebelum upacara dimulai tim Protokol harus memastikan semua aspek penyelenggaraan upacara telah siap dengan baik tgermasuk kondisi kesehatan para pesertanya. Tidak perlu segan untuk bertanya atau mengkonfirmasikan kondisi peserta.
Pihak-pihak terkait dan bertanggungjawab pada kegiatan upacara diharapkan senantiasa mencermati secara utuh detail penyelenggaraan upacara bendera. Bagaimana pelaksanaan upacara bendera bisa dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Terlebih pada hal-hal yang menyangkut dengan keamanan dan keselamatan seluruh peserta upacara. Tim protokol Puslatbang PKASN sebagai pengatur pelaksanaan upacara agar selalu meningkatkan kinerjanya dengan memberikan pelayanan pengaturan upacara selalu lebih baik. Tim Protokol wajib mengevaluasi setiap penyelenggaraan upacara, baik upacara bendera maupun bukan upacara bendera dan menyampaikan usulan kepada pimpinan khususnya terhadap hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan pada setiap penyelenggaraan upacara.
Pengelolaan upacara yang baik mutlak dilaksanakan. Tim protokol Puslatbang PKASN wajib menyusun dan menerapkan standar pelayanan bukan saja pada kegiatan upacara bendera, melainkan pada seluruh event atau kegiatan yang diselenggarakan di Puslatbang PKASN. Khusus untuk kegiatan-kegiatan diluar atau lapangan seperti upacara bendera, olahraga, outbond pegawai agar dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan keselamatan seperti fasilitas petugas kesehatan, peralatan pertolongan pertama dan obat-obatan lainnya yang diperlukan termasuk kendaraan ambulance untuk mengantisipasi hal-hal yang sangat urgent. Mengingat pada kasus ini peserta yang pingsan adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS, maka unit Latbang Puslatbang PKASN dan anggota Brimob Polda Jawa Barat sebagai pendamping agar meningkatkan kembali pengawasan dan kewaspadaan serta koordinasi dengan unit terkait penyelenggaraan upacara sehingga upacara bisa dilaksanakan dengan tertib, lancar dan juga selamat.
Semoga bermanfaat ...
oleh : budi permana